WahanaNews.co | Autopsi ulang terhadap jenasah Brigadir J akhirnya terlaksana.
Kuburan yang sudah 20 hari dibongkar dan jenazah Brigadir J dibawa ke RSUD Sungai Bahar, Jambi.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Namun, cukup mengejutkan, kondisi jenasah Brigadir J ternyata masih tetap utuh.
Made Ayu Mira Wiryaningsih, dokter ahli forensik Universitas Indonesia (UI), menyebut soal kemungkinan-kemungkinan dalam otopsi kedua jenazah Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Kepala Unit Forensik Rumah Sakit UI tersebut menyebut kondisi jenazah Brigadir J yang diberi formalin dan berada di peti jenazah secara teori menjadi keuntungan tersendiri.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Walapun jenazah ajudan eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut terkubur selama dua minggu lebih.
Menurut Dokter Mira masuknya formalin ke dalam tubuh jenazah justru akan membantu temuan-temuan berdasarkan luka yang ada, secara teori.
Terlebih diketahui luka yang ada di dalam tubuh jenazah Brigadir J merupakan luka trauma, luka tembak, dan luka fisik lainnya.
“Dengan masuknya formalin di tubuh jenazah yang tewas karena trauma itu justru akan membantu proses otopsi, tadinya mungkin sel-sel jenazah akan lisis atau akan mati dan terurai, dengan adanya formalin malah akan terlihat jelas,” ungkap Mira.
“Mudah-mudahan dengan sempat masuknya Formalin di tubuh jenazah jadi akan ada beberapa temuan-temuan,” ujarnya lagi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (27/7/2022).
Pernyataan Mira pun juga diperkuat oleh mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji.
Pihaknya mengatakan seorang Profesor dari UI mengatakan yang menguntungkan, jenazah Brigadir J diberi formalin dan ada di dalam peti sehingga menghambat proses pembusukan.
Sehingga harapannya masih bisa untuk diotopsi.
Susno Duadji juga mengimbau masyarakat akan menerima apapun hasil dari otopsi kedua.
“Karena otopsi kedua ini sangat independen melibatkan banyak asosiasi kedokteran forensik Indonesia, termasuk dari TNI,” ungkapnya.
“Mari kita tunggu saja apapun hasilnya, ada ataupun tidaknya penganiayaan sebelum dia mati atau matinya karena hanya di tembak, kita patuhi itu hasilnya,” pungkasnya.
Otopsi Kedua
Proses otopsi kedua jenazah Brigadir J ini atas permintaan pihak keluarga melalui kuasa hukum.
Keluarga meminta adanya otopsi lanjutan kantamenduga masih adanya kejanggalan luka pada jenazah Brigadir J.
Diketahui Jenazah Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tiba di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi, Rabu (27/7/2022).
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, sekira pukul 08.50 WIB jenazah Brigadir J tiba di RSUD Sungai Bahar.
Jenazah Brigadir J dibawa menggunakan ambulans RSUD Sungai Bahar.
Sejumlah anggota keluarga pun terlihat berada di dalam mobil ambulans tersebut.
Tiba di ruang kamar jenazah RSUD Sungai Bahar, jenazah langsung diangkat oleh sejumlah petugas kepolisian.
Peti jenazah pun dibawa ke ruangan kamar jenazah untuk di autopsi ulang.
Petugas keamanan pun terlihat berjaga di sekitar ruangan tersebut.
Ibu dari Brigadir J Rosit Simanjuntak pun terlihat tiba di RSUD Sungai Bahar bersama sejumlah keluarga lainnya, diberitakan Tribunnews sebelumnya.
Rosit terlihat menangis saat diantar oleh petugas menuju ruang tunggu autopsi.
Pengacara pihak keluarga Kamaruddin Simanjuntak juga terlihat mendampingi saat proses autopsi berlangsung. [gun]