WahanaNews.co | Teka-teki peristiwa Magelang yang disebut-sebut sebagai pemicu pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, perlahan-lahan mulai terkuak.
Peristiwa di Magelang, 7 Juli 2022, berawal dari telepon istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, pada Bharada Eliezer atau Bharada E, sambil nangis-nangis.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Saat itu Bripka Ricky Rizal dan Bharada E sedang mengantarkan makanan dan kipas angin untuk anak Ferdy Sambo di SMA Nusantara. Mereka kemudian menemui pamong atau pengasuh anak Ferdy Sambo di Masjid Agung dekat alun-alun Magelang.
Ketika Bripka Ricky dan Bharada E menunggu di masjid sekitar pukul 19.00 Wita, Bharada E mendapat telepon dari Putri Candrawathi. Sambil menangis, istri Ferdy Sambo meminta mereka untuk segera pulang.
Mereka pun bergegas pulang, dan setiba di rumah Ferdy Sambo, Puri Cempaka Residence, Banyurojo, Mertoyudan, Magelang, Bripka Ricky dan Bharada E tidak melihat siapapun di lantai satu.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Mereka kemudian naik ke lantai dua, mereka melihat Kuat Ma'ruf berdiri di depan pintu kamar Putri Candrawathi, sedangkan ART Ferdy Sambo, S, terlihat menangis di ujung tangga. Suasana rumah saat itu terasa tegang.
Bripka Ricky bertanya kepada Kuat Ma'ruf tentang apa yang terjadi. "Ada apa, Om?" tanya Bripka Ricky.
Kuat Ma'ruf lantas menceritakan peristiwa yang terjadi kepada Bripka Ricky. Ia mengatakan awalnya melihat Brigadir J berada di tangga. Namun ketika dihampiri, Brigadir Yosua justru menghindari sambil menangis.