"Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran," jelasnya.
Jadi, kata dia, kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Alquran dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal.
Baca Juga:
Yenny Wahid Nyanyikan Yel-Yel 'Ambil Bansosnya, Coblosnya Tetap Nomor 3' pada Kampanye Akbar
"Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dan lain-lain," katanya.
Tentunya, menyematkan label pada orang lain hanya akan membuat masyarakat terbelah.
"Mari kita belajar untuk lebih saling mengerti satu sama lain, dan itu bisa dimulai dengan memahami dan menerima bahwa nilai yang kita anut tidak perlu sama untuk bisa tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia," ujarnya.
Baca Juga:
Yenny Wahid Yakin Ganjar Pimpin Debat, Pamer Gelar He for She
Tak lupa, Ia memberikan semangat kepada adik-adik ma'had tahfidz untuk semangat terus semangat dalam menghafal Alquran.
"Semoga Allah SWT memberikan barokah berlimpah untuk kalian semua," ungkap Yenny.
Sebelumnya, Diaz Hendropriyono tengah menjadi perbincangan di media sosial usai dirinya mengunggah video sindiran terhadap sekelompok santri anti musik pada Senin (13/9/2021).