WahanaNews.co, Bekasi - Kehidupan Mega Suryani Dewi sungguh tragis. Wanita berusia 24 tahun tersebut meninggal dunia lantaran dibantai suaminya sendiri, Nando (25).
Sebelum meninggal akibat tindakan kejam suaminya, Mega sering jadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya tersebut. Bahkan, Mega pernah melaporkan kasus KDRT ini kepada polisi.
Baca Juga:
Gandeng Swasta, Perumda Tirta Bhagasasi Bakal Bangun IPA Tingkatkan Layanan Air Bersih
Polisi mengonfirmasi bahwa Mega sebelumnya telah melaporkan kasus KDRT ini. Mereka memastikan bahwa kasus tersebut masih dalam proses hukum dan belum dihentikan.
Perlakuan KDRT yang diterima Mega dari Nando menjadi viral di media sosial setelah Mega beberapa kali berbagi pengalamannya melalui postingan di akun media sosialnya.
Hal ini juga disahkan oleh kakak Mega, Deden Suryana (27), yang mengetahui bahwa Mega telah melaporkan suaminya kepada polisi.
Baca Juga:
Dokter Gadungan Dirikan Klinik di Cikarang-Bekasi, Sudah Praktik 5 Tahun
Kanit Reserse Kriminal Polsek Cikarang Barat, Iptu Said Hasan, menjelaskan bahwa Mega melaporkan kasus KDRT suaminya pada tanggal 7 Agustus 2023, sebulan sebelum kejadian tragis yang mengakibatkan kematian Mega.
Said juga memastikan bahwa laporan tentang KDRT tersebut belum dicabut oleh pelapor, yaitu Mega. Namun, hingga saat ini, Mega belum dapat dimintai keterangannya karena ada kendala yang membuatnya tidak bisa hadir.
"Laporannya belum dicabut dan perkara masih lanjut. Namun perkara tersebut dari pihak korban (Mega) setelah dihubungi selalu berhalangan datang untuk dimintai keterangan," ujar Said, saat dihubungi wartawan, Rabu (13/9).
Dia mengatakan visum terhadap Mega juga telah dilakukan. Dia menuturkan hasil visum itu membenarkan adanya KDRT yang diterima Mega.
"Hasil visumnya memang benar ada KDRT," ujarnya.
Lebih lanjut, Said mengatakan Nando bisa diperberat dengan kasus KDRT tersebut. Nando terancam dijerat pasal berlapis atas perbuatannya itu.
"Perkaranya KDRT-nya masih berlanjut dan dijadikan pasal berlapis untuk perkara pembunuhannya," imbuh Said.
Mega kerap mendapatkan KDRT dari suaminya. Selain keluarga, pemilik kontrakan tempat tinggal Mega di Kampung Cikedokan, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, juga mengatakan hal yang sama.
Mega sendiri dibunuh suaminya pada Kamis (7/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Jasad Mega baru diketahui pada Sabtu (9/9) dini hari.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Said Hasan mengatakan bahwa Nando sering melakukan KDRT terhadap Mega. Mega dan Nando terlibat percekcokan sebelum terjadinya pembunuhan sadis itu.
"Menurut interogasi, pelaku ini memang sering terlibat cekcok dengan korban," ujar Said Hasan, Senin (11/9).
Kakak Mega, Deden Suryana (27), menyebut adiknya itu pernah terlibat percekcokan berujung KDRT dengan suaminya, Nando. Mega pernah melaporkan suaminya ke polisi terkait KDRT itu.
"Beberapa bulan sebelum kejadian ini, Mega sudah sempat cekcok lah, sudah buat pengaduan ke kantor polisi, sudah visum juga, sudah selesai semua, sudah keluar juga hasilnya," kata kakak Mega, Deden Suryana (27), ditemui di rumahnya di Bekasi, Senin (11/9).
melansir Detik, Deden mengaku tidak mengetahui kelanjutan laporan Mega tersebut. Namun, beberapa bulan setelah laporan soal KDRT itu, keduanya kembali tinggal bersama.
"Nah, entah kenapa bisa satu rumah lagi, beberapa bulan lalu sampai sekarang sudah satu rumah lagi. Terakhir itu hari Kamis malam Jumat karena Mega kerja, suami kerja ngojek," katanya.
Pemilik kontrakan tempat tinggal Mega dan Nando, Dewi (41), mengungkap sosok Mega selama berada di lingkungannya. Dewi juga mengungkap bahwa Mega kerap mengalami KDRT dari Nando.
"Mega itu orangnya lembut, anaknya tuh baik, ramah, ceria. Jadi bukan tipikal orang yang mungkin kalau ada apa-apa tuh teriak, minta tolong apa, enggak," kata Dewi kepada wartawan di Jalan Cikedokan, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (12/9).
Dewi kemudian menyinggung saat Mega mengalami KDRT suaminya pada 7 Agustus 2023. Mega pernah dikunci oleh suaminya, Nando.
"Karena waktu KDRT awal-awal 7 Agustus itu dia nangisnya pelan dan nangisnya lama, nah di situ dia minta tolong makanya tetangga sebelahnya dengar," tambah Dewi.
"Terus tetangga itu telepon saya jam 02.00 WIB malam. Terus Mega udah sendiri di dalam kamar, nggak ada suaminya. Dikunciin dari luar terus saya buka pake kunci duplikat," lanjutnya.
Jauh sebelum dibunuh, Mega pernah curhat di media sosial soal KDRT yang dilakukan suaminya. Mega kerap mendapatkan kekerasan dari suaminya.
Melalui sebuah unggahannya di media sosial kala itu, Mega menunjukkan bibirnya yang bengkak karena tendangan dari sang suami kala itu. Tak jelas tahun berapa foto tersebut diambil karena unggahan Mega telah lenyap.
Selain itu, Mega memperlihatkan tangan dan kakinya lebam-lebam akibat penyiksaan sang suami. Curhatan Mega di akun media sosialnya ini dibenarkan oleh kakaknya, Deden (27).
"Sebuah karya dari jurus maut tendangan si Madun wkwk. Kalau ini jurus tendangan maut ronaldowati wkwk," tulis Mega di media sosialnya.
Pada tangkapan layar lainnya terlihat curhatan Mega yang kabur dari rumah kontrakannya karena tak tahan dengan KDRT sang suami.
"Wkwk aku dah kaya tahanan gak boleh kabur dari kontrakan wkwk makasih abang gojek dah mau nolong aku biarpun gasempet pake sendal," tulis Mega di akunnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]