Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menyebut bahwa lokasi kejadian kecelakaan yang menewaskan dua anak di wilayahnya adalah jalur cepat. Atas kejadian tersebut, ia sempat mengunjungi keluarga korban untuk mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Hasan dan Husen.
Jeje menjelaskan bahwa lokasi kejadian kecelakaan memang kerap dilalui kendaraan dengan kecepatan yang cukup tinggi, baik motor maupun mobill. Dengan begitu, maka dipastikan ada resiko saat menyeberangi jalanan tersebut.
Baca Juga:
Ini Sederet Pejabat yang Memiliki Motor Besar (Moge)
“Jalan di wilayah itu memang selalu dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi. Kendaraan mobil dan motor yang melintas di jalanan itu pasti kencang. Sementara, anak-anak di wilayah itu untuk mengaji harus menyeberang jalan. Jadi memang cukup berisiko," jelas Jeje.
Agar kejadian serupa tidak kembali terjadi dan menimpa anak-anak yang mengaji, Jeje berjanji bahwa Pemerintah Kabupaten Pangandaran akan melakukan perbaikan madrasah yang digunakan. “Dengan begitu, anak-anak yang hendak mengaji tidak perlu menyeberang jalan lagi,” ucapnya.
Hal lainnya yang akan dilakukan pihaknya adalah membantu memperbaiki rumah korban kecelakaan. Bantuan tersebut menurutnya menjadi salah satu upaya dari Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam hal membantu keluarga korban.
Baca Juga:
Tingkat Kedisplinan Pemotor Rendah, Pemoge Tetap Dilarang Masuk Tol
Saat ditanya terkait kelanjutan proses hukum pasca kejadian tersebut, Jeje mengaku belum mengetahuinya lebih jauh. Yang ia ketahui, antara penabrak dengan keluarga korban sudah islah.
“Tetapi kelanjutannya saya tidak tahu. Nanti akan saya cek," kata dia.
Sementara itu, Pengurus Bidang Hukum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Bandung, Boyke Luthfiana Syahrir mengatakan bahwa pihaknya sangat berduka atas kejadian kecelakaan tersebut. Menurutnya, kecelakaan tidak pernah diinginkan oleh siapapun.