PR ketiga, membuktikan bahwa Polri
memiliki hubungan hangat dengan seluruh komponen bangsa.
Aboebakar menyinggung itu karena,
menurutnya, akhir-akhir ini sebagian pihak menilai Polri kurang dekat dengan
umat, bahkan sebagian lagi menilai Polri kerap tajam terhadap umat.
Baca Juga:
Cikampek dan Tol Dalam Kota Lancar, Imbas Puncak Arus Mudik Sudah Lewat
"Jika kita lihat selama ini umat Islam
cukup dewasa menghadapi perbedaan keyakinan. Terbukti umat Islam tidak menyoal
latar belakang agama dari Kapolri terpilih. Tentu ini menunjukkan kualitas
kedewasaan sikap dalam pluralisme bangsa ini. Artinya, selama ini
kelompok-kelompok Islam sebenarnya tidak pernah meributkan faktor keagamanan
seseorang, dan mereka sangat menghormati perbedaan keyakinan dalam kerangka
bhinneka tunggal ika," katanya.
PR keempat, Kepala
Polri perlu menjamin tugas Polri dilaksanakan secara profesional dengan
menggunakan pendekatan yang humanis.
Sebagai catatan saja, KontraS
menyatakan Polri diduga terlibat dalam 921 kekerasan dan pelanggaran HAM sepanjang
Juli 2019 sampai Juni 2020.
Baca Juga:
Puncak Arus Mudik Tahun Ini Lebih Cepat, Kapolri Berpesan Jika Lelah Istirahat
Sebanyak 1.627 orang luka dan 304
orang tewas.
Kejadian lain yang menjadi perhatian
publik adanya extra judicial killing
di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Desember 2020.
Insiden itu, katanya, membuat DPR
ditanyai oleh masyarakat. Misalnya, mengapa Polri begitu represif terhadap penanganan demonstrasi;
kenapa kasus pelanggaran protokol kesehatan sampai memerlukan pengintaian dan
menyebabkan enam orang anggota laskar FPI tewas.