WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meminta agar setiap pemimpin TNI memiliki kompetensi tanpa memandang senioritas. Anggota Komisi I DPR Fraksi PKB, Oleh Soleh, sependapat bahwa pimpinan harus mengutamakan kemampuan.
"Nah, terkait soal rotasi-mutasi tentang kepemimpinan, saya rasa Pak Presiden lebih mendahulukan soal kapasitas-kapabilitas, kemampuan terutama, dan lebih-lebih dari sisi keteladanan," kata Oleh kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
Baca Juga:
Panglima TNI Mutasi 7 Kolonel AD, Hamonangan Lumban Toruan Dapat Tugas Strategis
"Kami memaknai, DPR memaknai, bahwa jika senioritas sudah tidak ada, yang mumpuni tentang kapasitas, kapabilitas, kemudian keteladanan, ya barangkali kalau dari juniornya memiliki perasaan apa yang diinginkan oleh Pak Presiden, saya rasa itu bisa dipahami," sambungnya.
Oleh berharap pemilihan pemimpin TNI tentu harus dilakukan secara transparan. Hal itu guna menghindari adanya rasa iri satu sama lain.
"Akan tetapi catatan dari kami bahwa betul-betul seleksi senior yang memiliki kapasitas tetap harus didahulukan, kalaupun tidak memenuhi kualifikasi," katanya.
Baca Juga:
Panglima TNI Mutasi 44 Pati, Kristomei Sianturi Jadi Pangdam Radin Inten
"Ya yang penting secara terbuka dan transparan untuk menghilangkan sebuah keirian bagi yang lain, rasa-rasanya sah-sah saja," sambungnya.
Sebelumnya, Prabowo memerintahkan agar organisasi yang usang di tubuh TNI diganti. Prabowo meminta organisasi TNI harus tepat sesuai kepentingan bangsa.
Permintaan Prabowo ini disampaikan saat memberi amanat dalam upacara peringatan hari ulang tahun ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025). Prabowo awalnya meminta agar seluruh prajurit TNI tidak lelah untuk berlatih dan belajar.
"Saya perintahkan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, kaji terus perkembangan teknologi dan sains, kaji terus organisasi. Bila perlu organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa," kata Prabowo di atas mimbar.
Selain itu, Prabowo meminta TNI bisa terus mengikuti setiap perkembangan teknologi. Dia menekankan pemahaman tentang siber hingga kecerdasan buatan.
"Ikuti perkembangan teknologi, siber, teknologi kecerdasan, sekarang ini artificial intelligence ikuti, jangan ketinggalan," ujar Prabowo.
Prabowo juga menegaskan setiap pemimpin TNI harus kompeten. Prabowo mengatakan telah memerintahkan Panglima TNI untuk memberi penilaian terhadap setiap pimpinan di satuan TNI tanpa melihat senioritas.
"Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus ing ngarso sung tulodho, harus memberi contoh di depan, tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tak profesional, yang tak mengerti tugasnya," terang Prabowo.
"Saya memberi izin ke Panglima TNI dan Kepala Staf dalam melaksanakan seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian cinta Tanah Air," ujar Prabowo.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]