WahanaNews.co, Jakarta - Lantaran ada beberapa menteri yang menghadapi masalah hukum, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan perombakan kabinet (reshuffle) bisa saja dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
"Kalau melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini bahwa ada kementerian yang mempunyai masalah hukum, tentu saja cepat atau lambat akan terjadi reshuffle atau penggantian menteri dari kementerian tersebut," kata Puan di Selangor, Malaysia, Senin (2/10/2023) mengutip CNN Indonesia.
Baca Juga:
Anggaran PUPR Cs Dibabat di Tahun I Prabowo, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Dia menegaskan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Soal waktu dan sosok yang akan diganti dan dipilih merupakan hak Presiden Joko Widodo sepenuhnya.
"Kapan dan siapa tentu saja itu wewenang dari presiden," ujarnya.
Sejauh ini ada menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang tengah menghadapi proses hukum, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga:
Kata Djarot PDIP Soal Jokowi Reshuffle Diakhir Jabatan
Politikus Partai NasDem itu dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi oleh KPK. Rumah dinasnya di Jakarta sudah digeledah. Kantor Kementan pun turut digeledah KPK.
Terbaru, dalam sidang kasus korupsi pengadaan Menara BTS 4G, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo disebut-sebut menerima uang Rp27 miliar.
Hal itu diungkapkan Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan saat menjadi saksi di pengadilan beberapa waktu lalu. Mengenai hal itu, Dito berjanji akan menghormati proses hukum yang berjalan.
"Semua proses formil [formal] kita pasti hormati. Kan saya juga udah diperiksa pada Juli sudah klarifikasi dan memberikan keterangan," kata Dito usai hadiri Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Jakarta Timur, Minggu (1/10).
Sementara itu, Jokowi belum bicara banyak soal reshuffle Saat mendengar pertanyaan soal itu, ia terlihat menggelengkan kepala serta sempat mengernyitkan dahi.
Presiden Jokowi lalu balik bertanya kepada jurnalis mendapat informasi itu dari mana.
"Dengar dari mana?" tanya Jokowi usai acara Istana Berbatik di depan Istana Merdeka Jakarta, Minggu (2/10) malam.
[Redaktur: Alpredo Gultom]