"Pilihan mereka cuma tiga. Jika bukan Ridwan Kamil, ada Anies dan Ahok. Bukan Kaesang," tegasnya.
Ray juga menambahkan bahwa yang tampak masih ngotot agar Kaesang tetap di Jakarta adalah Pak Jokowi dan keluarganya.
Baca Juga:
Momentum Pilkada, Pengamat Politik Harap KPU Aktif Sosialisasi Nyata
Bahkan, ia berpendapat bahwa Partai Golongan Karya (Golkar) yang mewacanakan untuk mengusung Jusuf Hamka, secara tidak langsung ingin menyatakan bahwa mendorong Kaesang ke Pilkada Jakarta adalah hal yang tidak realistis.
"Tapi partai-partai di KIM sudah realistis," tuturnya. "Golkar juga sudah menyatakan bahwa Ridwan Kamil tidak akan ke Jakarta, kami punya kader di Jakarta, namanya Jusuf Hamka. Alias apa? Alias mereka secara tidak langsung juga mau menyatakan bahwa mendorong Kaesang di Jakarta itu tidak realistis," tambahnya.
Berdasarkan hal tersebut, Ray menyebut dua partai politik besar anggota Koalisi Indonesia Maju tampaknya menolak untuk mengusung Kaesang.
Baca Juga:
Di Sumut, Pengamat Nilai PDIP Sulit Imbangi Figur Bobby Nasution
“Jadi melihat dua partai besar di KIM ini dan dua-duanya seperti menolak untuk mengusung Kaesang sebagai calon gubernur, itu menandakan kepada kita bahwa memang pengaruh Pak Jokowi di Pilkada Jakarta itu relatif rendah,” katanya.
“Oleh karena itu kita bisa memahami kenapa pengaruh Pak Prabowo itu tinggi sekali, karena memang Jakarta itu pada dasarnya pemilihnya Pak Prabowo, bukan Pak Jokowi,” tambahnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.