"Ganjar selain elektabilitas, juga memiliki dampak elektoral, apalagi nanti di 2024 selain pemilihan presiden, legislatif dan kepala daerah, nah di 3 ini partai harus mencari kandidat yang memiliki elektoral, jawabannya cuma satu Mas Ganjar," jelasnya.
"Apalagi kita lihat hasil kajian dari survei CSIS kelompok milenial yang 54 persen ini suka sekali isu-isu perubahan dan itu dilakukan Mas Ganjar."
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo masih menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei di berbagai lembaga survei.
Terbaru, Survei yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, Gubernur Jawa Tengah ini memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden di kalangan pemilih muda (17-39 tahun).
Berdasarkan simulasi 14 nama calon presiden, Ganjar tercatat memiliki elektabilitas sebesar 25,9 persen, mengungguli nama-nama besar lain seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
"25,9 persen saat survei dilakukan ketika simulasi 14 nama (memilih) Pak Ganjar Pranowo," kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes.
Tak hanya di simulasi 14 nama, Ganjar juga unggul dalam simulasi 7 nama dengan elektabilitas sebesar 26,9 persen. Dia berhasil mengungguli Prabowo dengan 20,1 persen, dan Anies di posisi ketiga dengan 19,9 persen.
Ganjar juga kembali duduk di posisi teratas pada simulasi 3 nama, di mana ia memiliki elektabilitas sebesar 33,3 persen, mengungguli Prabowo (27,5 persen) dan Anies (25,7 persen). [qnt]