WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad Romahurmuziy, menegaskan kader yang terlibat dalam gerakan Pejuang PPP mendukung pasangan calon lain akan diberhentikan.
Pria yang akrab disapa Romy itu mengatakan langkah tersebut sebagai upaya memotong jalur operasi terhadap kader yang tidak taat terhadap keputusan partai.
Baca Juga:
KPU RI Utamakan Distribusi Logistik Pilkada ke Daerah 3T di Seluruh Indonesia
"Yang jelas, kami melakukan upaya tegas untuk memotong jalur operasi tersebut, bahwa kader-kader yang melakukan upaya pembangkangan terhadap keputusan partai yang telah diambil secara sah, ya, kami berhentikan," kata Romy dilansir Antara di Jakarta, Kamis (18/01/24).
Partai berlambang Ka'bah itu telah memutuskan mengusung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sesuai dengan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VIII PPP di Jakarta, pada 19 Oktober 2023 lalu.
Romy pun tak menampik bahwa ada upaya operasi yang dilakukan rival politik terhadap pasangan Ganjar-Mahfud maupun PPP, sebagai partai politik yang dianggap signifikan dalam pengusungan pasangan calon tersebut.
Baca Juga:
KPU Gorontalo Sosialisasikan Pendidikan Pemilih bagi Generasi Milenial dan Gen-Z di Daerah
Dia mengaku tahu persis siapa saja sosok di balik operasi tersebut. Bahkan, Romy mengetahui bentuk-bentuk komunikasi yang mereka gunakan.
"Kami tahu persis siapa orang-orang yang melakukan operasi, bentuk-bentuk komunikasinya juga seperti apa, dan apa yang dijanjikan untuk hal tersebut, kami bisa menangkapnya dengan seksama," ujar Romy.
Sebelumnya, kelompok yang menamakan diri sebagai Pejuang PPP mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran.