"Kemudian yakin, bahu-membahu, semangat, gotong-royong dalam
melawan musuh tak terlihat yang bernama covid-19," ucapnya.
Rahmad menilai gotong-royong merupakan energi yang mampu
menanggulangi pandemi.
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
Menurutnya, bangsa ini akan kesulitan tanpa semangat tersebut,
terlebih jika terdapat politikus yang mengumbar kekhawatiran kepada rakyat.
"Itu yang membuat energi negatif, dapat melemahkan upaya
melawan covid-19. Juga soal lalat-lalat politik, di mana pun oposisi itu
penyeimbang dalam membangun tujuan bangsa dan saat ini supaya Indonesia dapat
mengalahkan covid-19," katanya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi
Prayitno menilai hanya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang mengetahui siapa
yang dimaksud lalat politik.
Baca Juga:
Moeldoko Bantah Ada Arahan dari Istana Agar KPK Proses Hasto PDIP
Karena yang memperkenalkan dan mempopulerkan istilah
tersebut pertama kali adalah Moeldoko.
"Tentu publik menerka-nerka siapa lalat politik, yaitu
mereka yang mengkritik pemerintah tanpa solusi," katanya.
Menurut Adi, ada sejumlah pihak yang masuk kategori lalat
politik. Sebelumnya Moeldoko meminta masyarakat tidak pesimistis dan
menghindari pengaruh ujaran dari lalat politik. Dia meminta semua pihak mulai
melepaskan perbedaan.