WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah mengumumkan nama-nama menteri
baru dalam reshuffle kabinet.
Dari enam nama baru itu, yang paling mengejutkan adalah Sandiaga S Uno, yang dipercaya menggantikan posisi Wishnutama sebagai
Menparekraf.
Baca Juga:
Anggaran PUPR Cs Dibabat di Tahun I Prabowo, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Disebut mengejutkan, karena dalam beberapa kali pemberitaan media terdahulu, ada kesan
Sandiaga menolak untuk menjadi menteri pada kabinet Jokowi.
Analis politik yang juga Direktur
Mahara Leadership, Iwel Sastra, mengatakan, setidaknya ada tiga
kemungkinan untuk membaca kenapa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu
akhirnya bersedia menjadi menteri.
Pertama, jika hanya Jokowi yang
meminta, ada kemungkinan Sandiaga menolak.
Baca Juga:
Kata Djarot PDIP Soal Jokowi Reshuffle Diakhir Jabatan
Sepertinya, selain
permintaan Jokowi, Sandiaga tidak kuasa menolak karena ini adalah permintaan langsung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Sehingga, Sandiaga
bisa saja membaca ini sebagai penugasan partai," ujar Iwel Sastra kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).
Kemungkinan kedua, Sandiaga pun tidak
bisa mengajukan alternatif pilihan kader Gerindra lain yang bisa diterima
Prabowo.
"Tentu saja, kejadian OTT Edhy Prabowo membuat Prabowo lebih hati-hati dalam
menempatkan kadernya dalam kabinet Jokowi. Sandiaga Uno yang sudah sangat kaya
dianggap sangat aman untuk mengisi posisi menteri," ucap Iwel Sastra.
Ketiga, Sandiaga bersedia menjadi
menteri, tapi tidak mau mengisi posisi Kementerian Kelautan dan Perikanan
yang sebelumnya dijabat oleh Edhy Prabowo, yang
merupakan kader Gerindra.
Sandiaga memilih kementerian yang
membuat dia masih bisa terlihat enerjik, terutama
di kalangan anak muda.
Maka, mengurus
pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bidang yang tepat.
"Apapun kemungkinan yang menjadi
alasan Sandiaga bersedia bergabung sebagai menteri, ini melengkapi sejarah
politik Indonesia, untuk pertama kali Capres dan Cawapres
yang kalah bergabung dalam kabinet Capres dan Cawapres
yang menang," demikian Iwel Sastra.
Pada Pilpres 2019, Prabowo dan Sandi
berpasangan sebagai Capres dan Cawapres.
Lawan mereka, petahana Joko Widodo, yang berpasangan dengan Ma"ruf Amin. [qnt]