WahanaNews.co | Mantan Kabag Gakkum Roprovost Divpropam Polri Kombes Susanto Haris ngaku jengkel lantaran sempat 'digas' eks Kadiv Propam Ferdy Sambo saat mengurus jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Luapan kesal itu ia sampaikan langsung di hadapan Sambo dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
"Kemarin ngomongnya nge-gas, dalam hati saya, 'Yah, kalau jenderal sudah bisa ngegas-ngegas senior, ini lah yang saya alami'. Akhirnya [jenazah] saya antar juga, saya serahkan ke Agus Nurpatria [eks Kepala Detasemen/Kaden A Biro Paminal Propam Polri] setelah kami mengantar jenazah ke kargo bandara," ujar Susanto.
Cerita itu berkaitan dengan pengantaran jenazah Yosua ke pihak keluarga di Jambi. Susanto mengaku kesal diperintah dengan nada tinggi karena ia lebih senior dibanding Sambo, meskipun secara jabatan lebih rendah.
"Walaupun saya Kombes, saya senior Pak FS [Ferdy Sambo]," kata dia.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
"Kenapa kesal saudara?" timpal hakim.
"Ya, kesal kalau memerintahkan biasanya halus, 'bang tolong bang bantu'. Waktu antar barang bukti jenazah itu 'Pak Kabag, segera itu, Pak Kabag' saya agak melawan sedikit," tutur Susanto.
Dia pun mengungkit bahwa senioritas di tubuh Polri masih ada, setidaknya hal itu terlihat dalam diri Sambo. Sambo, lanjut Susanto, sempat menyatakan bahwa senior harus dihormati.