Philip disebut dibawa oleh para pelaku dengan cara berpindah dari lokasi satu ke lokasi lain. Hal ini sebagaimana laporan Satuan Tugas Damai Cartenz 2023 yang menangkap gambaran mengenai lokasi pelaku dan korban.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, Egianus Kogoya sudah cukup lama tidak bersama dengan Philip, atau tepat setelah dokumentasi penyanderaan terakhir disebarkan pada 25 Mei 2023. Waktu pengambilan dokumentasi tersebut pun diyakini dilakukan sekitar 13 Mei 2023.
Baca Juga:
Brigjen Pol Faizal Ramadhani: Pembebasan Pilot Susi Air dengan Kesabaran dan Pendekatan Damai sebagai Kunci Utama
"KKB Nduga sesungguhnya tersebar ke beberapa distrik, sementara posisi Egianus sendiri itu tidak bersama-sama dengan pilot dan itu sudah berlangsung sudah lebih dari enam bulan, itu sudah lama sekali," ungkap Faizal, melansir Kompas.com, Rabu (7/2/2024).
Penempatan personel TNI-Polri di berbagai titik di Nduga pun dianggap cukup berhasil menekan pergerakan KKB. Sebab, Egianus diyakini belum juga bergerak menuju lokasi pilot.
"Kami melihat sampai sekarang, belum ada indikasi Egianus untuk mendekati ke arah pilot walaupun bukan berarti mereka tidak ada komunikasi, artinya Egianus dalam posisi mengendalikan walau tidak dalam posisi yang dekat," tuturnya.
Baca Juga:
Pembebasan Pilot Susi Air, Tokoh Adat Port Numbay Apresiasi Peran TNI-Polri dan Para Tokoh
Di samping itu, militansi KKB disebut menjadi salah satu yang tersulit untuk ditangani dibandingkan kelompok di kabupaten lain.
Faizal menilai bahwa penguasaan medan Egianus dan kelompoknya sangat baik dan mereka sangat jarang keluar dari wilayah mereka.
Tanpa menyebut secara rinci kejadian yang dimaksud, Faizal menganggap beberapa kontak tembak yang terjadi antara aparat keamanan dengan KKB di Nduga, sengaja dilakukan untuk membuat distraksi proses pencarian Philip. Termasuk keberadaan Egianus yang sudah lama tidak bersama pilot.