Sekretaris Tim Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo itu mengatakan prosedur pemecatan tak lagi berlaku kepada Budiman. Menurutnya, Budiman secara otomatis kini bukan lagi kader PDIP sebab bukti-bukti dukungannya kepada Prabowo sudah jelas.
"Biarin aja dulu dia berdansa-dansa apa namanya jadi penentu lah kalau di dalam kepalanya, entah penentu apa? Dia aja nyaleg gagal," ujarnya.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Budiman kini diberikan dua opsi soal deklarasi dukungannya kepada Prabowo pada Jumat (18/8) di Semarang, Jawa Tengah. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Budiman harus memilih, antara mundur atau menerima sanksi pemecatan.
Namun, belum diketahui kapan sanksi tersebut akan dijatuhkan.
Teranyar, Budiman mengaku masih menunggu panggilan secara resmi dari partai soal dugaan pelanggaran tersebut. Menurut dia, panggilan itu mestinya harus tetap dilakukan sebagai forum klarifikasi soal keputusannya mendukung Prabowo.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Untuk mundur saya? Enggak ya, bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya," ucap Budiman saat dihubungi, Senin (21/8/2023).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.