Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa menegaskan bahwa diskusi ini berfokus pada peningkatan tata kelola dan koordinasi antarlembaga guna meminimalisir risiko korupsi.
Namun, Iskandarsyah justru mengkritik langkah PT Pupuk Indonesia yang menemui KPK dan Kejaksaan Agung di tengah maraknya dugaan korupsi.
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Gelar Demplot di Timor Leste Dukung Ketahanan Pangan Kawasan ASEAN
Menurutnya, hal itu hanyalah upaya pencitraan.
"Buat apa membuat klarifikasi ke KPK dan Kejagung jika sudah jelas ada dugaan penyelewengan? Ini hanya dagelan publik. Setelah merampok uang negara, mereka berusaha tampil seperti malaikat," kecamnya.
Ia menantang PT Pupuk Indonesia untuk membuka data secara transparan dan berdebat langsung dengan pihaknya, yang mengaku memiliki bukti dugaan penyelewengan Rp8,3 triliun.
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
"Kalau mau klarifikasi, ayo adu data langsung! Wong kita yang punya datanya!" tukasnya.
Karena itu, Iskandarsyah mendesak Presiden Prabowo agar segera memerintahkan Jaksa Agung untuk mengusut kasus ini.
Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada perlindungan terhadap pejabat perusahaan yang terlibat, meskipun memiliki kedekatan dengan lingkaran kekuasaan.