WAHANANEWS.CO, Jakarta - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, menyoroti maraknya kasus korupsi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai sangat mencolok.
"Korupsi di BUMN memang sangat kontras," ujar Yudi dalam unggahannya di platform X, Senin (3/3/2025). Ia menjelaskan bahwa sistem manajemen di BUMN telah mengalami digitalisasi dan diawasi oleh auditor bersertifikat.
Baca Juga:
Sidang Kasus Sekjen PDIP Digelar Hari Ini, Eks Ketua KPU Arief Jadi Saksi
"Di satu sisi, mereka sudah memiliki sistem pencegahan fraud berbasis digital, manajemen antisuap, serta auditor profesional yang tersertifikasi," jelasnya.
Namun, saat korupsi terungkap, nilai kerugian yang ditimbulkan sangat besar.
"Di sisi lain, ketika kasusnya terbongkar, angka korupsinya luar biasa, mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah," tambahnya.
Baca Juga:
Usai Penggeledahan, Ketum KONI Jatim Sebut KPK Bawa Sejumlah Dokumen
Belakangan ini, sejumlah kasus besar mencuat, termasuk di PT Timah dan Pertamina. PT Timah diketahui menyebabkan kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp26 triliun hingga Rp300 triliun.
Sementara itu, dugaan korupsi di Pertamina selama periode 2018-2023 disebut mencapai Rp968,5 triliun.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.