WahanaNews.co | Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat.
Setidaknya, sejauh ini ada dua nama muncul yang kemungkinan bakal menggantikannya sebagai panglima TNI, seperti KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Baca Juga:
Hadi Tjahjanto: Saya Doakan Jenderal Andika Aman dan Lancar
Ditanya wartawan soal sosok seperti apa yang tepat untuk menggantikannya, Marsekal Hadi enggan menyebutkan secara spesifik.
Ia mengatakan, nama penggantinya masih belum diajukan.
"Kan masih belum diajukan masih, tar lagilah," kata Hadi, usai rapat tertutup soal vaksinasi dengan Kapolri dan Forkopimda Aceh di Anjong Mon Mata, Komplek Pendopo Gubernur Aceh, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga:
Pesan Perpisahan Marsekal Hadi Tjahjanto: Tak Ada Kata Menyerah bagi NKRI!
Sebelumnya, DPR mengaku belum menerima Surat Presiden (Surpres) soal nama calon pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun dalam waktu dekat.
"Sampai detik ini, saya belum cek ya, setahu saya belum (terima Surpres Panglima)," kata Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Cak Imin memperkirakan, Presiden Joko Widodo bakal mengirimkan Surpres Panglima dalam waktu dekat.
"Kalau lihat pensiunnya, November ya, mungkin satu dua hari ini saya kira ada keputusan," tuturnya.
Politikus PKB itu mengatakan, DPR tidak mempersoalkan sosok pengganti Hadi.
Menurutnya, siapapun yang diusulkan oleh Presiden pastinya memiliki kapabilitas sebagai Panglima TNI.
Hingga saat ini, sejumlah nama dalam bursa pergantian Panglima TNI banyak berhembus.
Dua orang yang digadang jadi panglima mencuat ke publik.
Mereka adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono.
Yudo dianggap punya potensi besar menjadi Panglima TNI selanjutnya jika Jokowi dan DPR menggunakan pendekatan normatif regulatif.
Pendekatan itu mengacu pada Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang TNI, yang mengamanatkan jabatan panglima dijabat secara bergantian antarmatra.
Namun demikian, peluang Andika juga dinilai besar.
Ia banyak didukung oleh anggota Komisi I DPR RI.
Misalnya, dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon; Fraksi Gerindra Fadli Zon; hingga Fraksi Demokrat Syarief Hasan. [qnt]