WahanaNews.co | Layanan internet satelit kepunyaan Elon Musk, Starlink dipinjam dulu untuk penunjang telekomunikasi saat Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield 2022 di Amborawang, kecamatan Samboja, kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur.
Hal itu diungkapkan oleh penyedia layanan internet satelit pelat merah, Telkomsat. Latma yang digelar pada 15 Juli sampai 31 Agustus itu disebut kerap kesulitan sinyal.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
"Layanan Starlink dipercaya untuk mendukung kesuksesan Latma Garuda Shield-16," ujar Telkomsat lewat keterangan pers, Rabu (10/8).
Danton Opforce, Letda Czi Mashabi mengatakan sebelum adanya layanan internet satelit milik Elon Musk, hanya mendapatkan satu bar sinyal.
"Itupun kadang hilang sama sekali. Namun setelah adanya Starlink, sinyal yang kami dapatkan di Amborawang ini full. Untuk komunikasi, internet lancar, dan tidak ada kendala sama sekali," kata dia.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Untuk diketahui,kegiatan Latma melibatkan 14 negara yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Perancis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan.
Sebelumnya, layanan pita backhaul satelit milik Elon Musk, Starlink, secara resmi sudah dapat izin beroperasi di Indonesia. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.
Johnny mengatakan layanan satelit punya Musk itu tidak untuk pelanggan retail, namun dikhususkan untuk jaringan tetap tertutup.
"Kominfo memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer kepada PT Telkom Satelit Indonesia sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink," ujar Johnny, Jumat (10/6).
Disampaikan Menkominfo, layanan Starlink itu tidak untuk pelanggan retail, melainkan khusus bagi jaringan tetap tertutup. [qnt]