Dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah pemilih mengambang atau swing voter.
Sementara, elektabilitas Prabowo berada di angka 18,1-25,6 persen. Rinciannya, 9,4-10,6 persen merupakan strong voter, dan 8,7-15,0 adalah swing voter.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
Seandainya kedua sosok tersebut berduet sebagai capres-capres, suaranya terbilang cukup menjanjikan. Pasangan Ganjar-Prabowo diprediksi meraih elektoral 43,4-62,6 persen.
Rinciannya, sebanyak 23,3-28,8 persen merupakan pemilih loyal, sedangkan 20,1-33,8 adalah pemilih mengambang.
Survei Litbang Kompas digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
Menggunakan metode tersebut, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun hingga saat ini PDI-P, partai yang menaungi Ganjar, belum angkat bicara soal kandidat capres Pemilu 2024. Ditegaskan berulang kali oleh elite partai banteng, kewenangan pencapresan ada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai.
Namun demikian, sejauh ini ada dua kader PDI-P yang dianggap mumpuni, yakni Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.