Sedangkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo hingga tanggal yang sama memperoleh dukungan 23%. Ganjar disebut sempat mendominasi keunggulan di Januari 2023 namun perlahan suara terkikis di November 2023.
Tak hanya jajak pendapat terbaru, media itu juga menguliti satu-satu calon kandidat. The Economist memulainya dengan Prabowo, bagaimana sosok itu digambarkan sebagai "seorang mantan komandan pasukan khusus berusia 72 tahun yang sangat kaya, yang pernah menikah dengan putri Soeharto mendiang diktator Indonesia".
Baca Juga:
Berdebat Soal Hak Angket Pemilu, Demokrat Siap Pasang Badan
"Prabowo Subianto berjanji untuk menjaga warisan pembangunan Jokowi," tulis media tersebut.
"Tidak hanya menganut paham 'Jokowinomics', yakni pembangunan berbasis infrastruktur, tetapi juga menggandeng putra Jokowi yang berusia 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presidennya," tambahnya.
Media itu juga menyoroti bagaimana Prabowo membawa pesan "nasionalis" yang kuat. Namun sejumlah krisis di masa lalu, seperti konflik Timor Leste dan penculikan orde baru disinggung.
Baca Juga:
Buntut Dugaan Penghinaan Capres 02, Benny Rhamdani Dilaporkan ke Polda Sulut
"Meskipun kebijakan luar negerinya tidak jelas, Prabowo berjanji akan lebih menekankan pada keamanan dan pertahanan," muatnya lagi.
Terkait Anies Baswedan, The Economist kembali mengungkit caranya berkampanye untuk gubernur DKI Jakarta saat itu. Di mana ia menerapkan politik identitas yang buruk terhadap petahana yang beretnis Tionghoa dan Kristen.
"Banyak pendukung awal Anies meragukan pesan inklusifnya. Meskipun perolehan suaranya bagus di Jakarta, Anies bergantung pada partai-partai pendukung lainnya untuk mendapatkan suara untuknya di Jawa Timur dan sekitarnya," katanya.