"Dia telah memilih Muhaimin Iskandar, ketua partai Islam terbesar, sebagai pasangannya dan dia mendapat dukungan dari beberapa kelompok Muslim konservatif... Namun ia juga membutuhkan dukungan dari kaum moderat perkotaan, yang ia rayu dengan menggambarkan dirinya sebagai seorang teknokrat yang kompeten," muat media itu.
"Ia berpengalaman dalam urusan luar negeri dan ingin meningkatkan pengaruh Indonesia di kawasan dan sekitarnya," tulis The Economist lagi merujuk arah kebijakan ke asing.
Baca Juga:
Menko Yusril: Syarat Capres Tanpa Threshold Bakal Dibahas Lewat Revisi UU Pemilu
Terakhir, terkait Ganjar Pranowo, The Economist menyebutnya memiliki pendekatan yang bersifat man-of-the-people. Di mana gubernur provinsi Jawa Tengah ini berasal dari dinasti yang tidak berkuasa sehingga ia bergantung pada dukungan dari PDI-P dan Megawati Sukarnoputri, putri Soekarno dan mantan presiden Indonesia.
"Sebagai seorang teknokrat yang ramah, Ganjar menggantungkan harapan keberhasilannya pada kampanye akar rumput yang aktif. Ia meluncurkan pencalonannya di Papua di wilayah timur jauh Indonesia dan meminjam pendekatan kampanye blusukan dari Jokowi, yaitu dengan melakukan kunjungan dadakan, yang dilakukan di pasar-pasar dan di tempat lain," sebut media tersebut.
"Dia telah memilih Menteri Koordinator Keamanan Presiden Jokowi, Mahfud MD, sebagai calon wakil presidennya. Ganjar menekankan kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif dan berjanji untuk meningkatkan keamanan di wilayah maritim negara kepulauan yang luas," tandasnya.
Baca Juga:
Kemungkinannya 99% MK Akan Menolak Sengketa PHPU Terkait Pilpres 2024
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.