"Ideologinya dipertanyakan, kenapa ada partainya juga dipertanyakan, tokohnya cuma nebeng Jokowi dan Ahok, setahu saya tidak punya organisasi sayap," sambungnya.
Dengan kondisi itu, Hendri menyebut PSI sejauh ini masih lemah dan belum memiliki basis yang kuat.
Baca Juga:
Jelang Kongres I, Kaesang Siap Mencalonkan Diri Jadi Ketum PSI
Salah satu dampaknya adalah mundurnya sejumlah kader partai.
Dinilai menyerang Anies, memuja Jokowi dan Ahok
Ia menuturkan, PSI sebenarnya berpotensi untuk menjadi besar jika memiliki ideologi kuat dan tidak bergantung pada ketenaran tokoh di luar partainya.
Baca Juga:
Lebaran kedua Gibran Ikuti Tradisi Sungkem ke Jokowi di Solo, Mengaku Dapat Wejangan
Selain itu, potensi PSI ini juga akan muncul apabila dipimpin oleh sosok yang mumpuni.
"Program-programnya itu harusnya levelnya nasional, tidak berdasarkan satu kelompok. Misalnya, mereka cuma menyerang Anies Baswedan, memuja Jokowi dan Ahok," jelas dia.
"Kan tidak bisa begitu, harusnya lebih universal," lanjutnya.