WahanaNews.co, Jakarta - Anggota polisi yang bertugas di Polresta Manado dengan inisial Brigadir RAT ditemukan meninggal dunia di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (25/4/2024) sekitar pukul 18.25 WIB.
Diduga Brigadir RAT meninggal karena bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api ke kepalanya sendiri.
Baca Juga:
PT Megatama Securindo Abadi Sukses Gelar Event Tiandy Roadshow di Batam
Hasil pemeriksaan polisi mengungkapkan adanya luka tembak di sekitar pelipis bagian kanan yang menembus hingga ke pelipis kiri.
Tembakan dari senjata api jenis HS dengan kaliber 9 milimeter tersebut membuat bagian atas mobil Alphard, yang nomor polisinya B 1544 QH, mengalami lubang.
Saat ditemukan, Brigadir RAT berada di kursi supir sebelah kanan mobil Alphard.
Baca Juga:
Mahasiswa Hilang Fokus Gegara ‘Rimming” dalam Mobil, Pengemudi Xpander Tabrak Pejalan Kaki
Terkait insiden dugaan bunuh diri tersebut, istri Brigadi RAT berinisial NH buka suara.
Perempuan berusia 27 tahun itu mengungkapkan, dalam 2 tahun terakhir ini suaminya bekerja mengawal seorang pengusaha.
"Dia BKO, dari tahun 2022. Ada, (mengawal) bapak pengusaha," kata NH di Minahasa, Sulawesi Utara, dikutip dari Kompas.com.
Namun demikian, saat ditanya siapa sosok pengusaha yang dikawal oleh suaminya tersebut, NH memilih bungkam tidak bersedia mengungkap identitas pengusaha itu.
"(Cukup) cuma sampai di situ," ucap NH singkat.
Lebih lanjut, NH mengatakan biasanya sang suami pulang ke Manado untuk bertemu keluarga setiap tiga bulan sekali. Namun, lebaran tahun ini, Brigadir RAT tidak pulang ke Manado.
"Jadi (RAT) keluar rumah pergi ke Jakarta bulan Maret sebelum puasa dan dia tidak pulang sampai selesai lebaran," tutur NH.
Ia menambahkan, keluarganya sempat meminta RAT untuk pulang ke Manado pada saat Lebaran. Namun, karena masih ada tugas di Jakarta, permintaan itu tak dikabulkan.
"Saya sempat minta pulang dulu ke Manado, cuma katanya masih ada tugas jadi belum bisa pulang,” ujar NH.
“Hingga kemudian keluarga di Manado mendapat kabar bahwa suaminya telah tewas."
NH mengatakan tidak percaya bahwa suaminya tewas karena dugaan bunuh diri. Namun, setelah didatangi pihak kepolisian, baru ia percaya Brigadir RAT telah tiada.
"Awalnya kabar itu kami tidak percaya, tetapi ketika ada polisi dari Polresta Manado datang ke rumah baru kami percaya,” tutur NH.
"Sebagai istri sangat terpukul dengan kabar ini karena Almarhum adalah kepala keluarga yang baik dan sangat penyayang.”
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV, korban yang berada di dalam mobil sempat berhenti di salah satu rumah warga.
Kemudian mobil tersebut tiba-tiba terlihat berbelok ke kanan dan menabrak kendaraan yang terparkir di halaman rumah warga.
Warga yang mendengar suara tabrakan, lantas menuju sumber suara. Saat pintu mobil dibuka, Brigadir RAT ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Brigadir RAT diduga mengakhiri nyawanya sendiri di depan rumah yang sudah sepekan ditinggalinya. Rumah tersebut milik seorang warga bernama Indra.
Indra mengatakan bahwa ia sudah lama mengenal Brigadir RAT. Menurutnya, RAT ke Jakarta untuk berkunjung.
“Dia main atau berkunjung. Kurang lebih hampir seminggu, dia main tujuannya,” kata Indra di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (28/4/2024).
Indra yang mengaku sebagai teman dari Brigadir RAT mengatakan bahwa polisi itu beberapa kali singgah ke rumahnya apabila ke Jakarta.
“(Hubungan sama korban) kerabat ya bisa dibilang, teman, karena dia suka datang ke rumah,” ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Saat Brigadir RAT ditemukan tewas, Indra rupanya sedang tidak di rumah. Saat itu hanya ada istri dan anaknya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan bahwa Brigadir RAT berada di Jakarta karena tengah cuti.
“Kebetulan yang bersangkutan sedang melaksanakan izin cuti di Jakarta,” terang Ade, Jumat (26/4/2024).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]