Partai koalisi lainnya, PKS pun menyampaikan pendapat senada. Namun, Sekjen PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, menyebut partainya telah memiliki pengalaman menjadi bagian pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
"Di oposisi, nggak oposisi, jam terbang (PKS) sudah cukup ya. Kalau memang harus kembali ke oposisi kita juga tak ada kesulitan, kita kembali kepada pemerintah kita pun juga tak ada kesulitan," kata Aboe.
Baca Juga:
PDIP Menabuh Gendang Perang, Pengamat: Ini Mempertegas Posisi Sebagai Oposisi
"Tinggal permasalahannya adalah kita lihat hasil besok, baru watak dan karakter PKS selalu keputusannya di Majelis Syura. Ya nanti keputusan mau kemana arahnya ke mana dan sebagainya kita lihat maslahatnya," tambahnya.
Lebih jauh, Aboe menyoroti tentang peran oposisi dalam satu negara. Menurutnya oposisi tetap diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam kekuasaan sebuah negara.
"Satu negara tidak ada oposisi, nggak malu apa kita di mata dunia? Ini negara apa, tidak ada check and balance, nggak ada yang kontra, jadi semua manut, nggak bisa juga. Semoga kita lihat saja masih ada partai partai yang berkeinginan kontra pemerintahan. Adapun (keputusan) PKS sendiri ada waktunya," ucap Aboe.
Baca Juga:
PM Kabur, Presiden Bangladesh Bebaskan Pemimpin Oposisi Khaleda Zia
Anies Bicara Prinsip
Sebelumnya, Anies Baswedan, meminta agar semua pihak menunggu hasil Pilpres 2024 dari keputusan resmi KPU. Meski begitu, Anies menyebut pemenang pilpres berada di pemerintahan, sedangkan yang tidak berada di luar pemerintahan.
"Kalau ternyata hasilnya berubah gimana? Kalau ternyata ada putaran kedua gimana? Kalau ternyata ada hasil yang berbeda gimana? Jadi kita tunggu sampai tanggal 20 (Maret) baru kemudian nanti kita akan sampaikan," kata Anies di wilayah Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).