"Juga ada dokumen foto dan
testimoni. Ini tentu sudah memenuhi kebutuhan alat bukti. Malahan saya melihat
bahwa seharusnya dua alat bukti saja sudah cukup untuk melangkah pada penetapan
tersangka," sambungnya.
Terpisah, salah satu korban yang
enggan disebut namanya menyebut bahwa sebenarnya tujuan dari anak-anak dibawa
ke rumah pribadi dari terduga pelaku dinilai cukup baik.
Baca Juga:
Turis China Jadi Korban Pelecehan di Bali, Nama Pulau Dewata Tercemar
Setibanya di sana, mereka ditunjukkan
keberhasilan-keberhasilan yang sudah dicapai oleh terduga pelaku untuk
memotivasi.
"Dalam satu kelompok yang
dipanggil biasanya selalu ada siswa laki-laki. Tetapi memang lebih banyak
perempuannya," jelasnya.
Salah satu korban tersebut juga
berharap bahwa kepolisian bisa segera menyelesaikan kasus tersebut.
Baca Juga:
Kasus Kekerasan Seksual IWAS, Komnas Perempuan Minta Penegak Hukum Terapkan UU TPKS
Pasalnya, dirinya dan korban lain
sudah memberikan kesaksian dan berharap terduga pelaku segera ditangkap dan
diproses secara hukum.
Di sisi lain, ia juga berharap agar
sekolah SPI tetap ada namun dikelola dengan cara yang lebih baik.
"Karena jika tidak segera
dihentikan itu dikhawatirkan akan ada korban lain. Karena memang saat awal
perekrutan memang janjinya manis-manis hingga kami terbawa," tandasnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.