Maka dari itu, Habiburokhman menilai ucapan elite seperti Hasto bisa disalahpahami oleh masyarakat di akar rumput.
Dia menyarankan Hasto dan semua pihak untuk saling menahan diri terkait peristiwa penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.
Baca Juga:
Prabowo: Tak Semua Harus Bergantung pada APBN, Danantara Siap Tancap Gas
Sementara itu, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meminta Hasto tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan.
"Pak Hasto sebaiknya juga tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan, seperti drama sinetron yang mendayu-dayu," kata Nusron.
Nusron meminta agar Hasto mengintrospeksi dan menasihati pendukung supaya tetap menjaga sopan santun dan tata krama dalam berkampanye.
Baca Juga:
Wali Kota Jambi Hadiri Rapat Paripurna DPRD dan Dukung Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo di HUT RI ke-80
"Supaya tidak terulang-ulang kejadian di Pati, di mana Ketum PSI Mas Kaesang digeruduk dengan menggunakan sepeda motor pakai knalpot keras. Hal yang sama juga di Boyolali. Tidak menutup kemungkinan daerah yang lain juga," imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan PDI-P memprotes keras tindakan oknum TNI yang menganiaya relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.
Hasto menyebut PDI-P sangat menyesalkan terjadinya tindak kekerasan dan penyiksaan tersebut.