Hingga kini, aparat gabungan TNI dan Polri terus bersiaga di Kabupaten Yahukimo untuk menjaga keamanan dan memastikan situasi tetap kondusif.
“Kami tidak terpengaruh oleh propaganda semacam ini. Operasi teritorial tetap berjalan, termasuk pendekatan humanis dan komunikasi dengan tokoh adat serta masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga:
Soal Gugatan UU TNI ke MK, Mabes TNI Buka Suara
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) mengklaim telah membunuh 11 warga yang mereka duga sebagai intelijen Indonesia di Yahukimo, Papua Pegunungan.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari markas OPM Yahukimo mengenai insiden tersebut.
“Kami mendapat laporan dari Panglima TPNPB Yahukimo, Belkius Kobak, bahwa mereka telah membunuh 11 orang yang dicurigai sebagai intelijen aparat keamanan,” ujar Sebby pada Selasa (8/4/2025) malam.
Baca Juga:
Berikut Daftar 86 Pati yang Dirotasi Panglima, Brigjen Kristomei Sianturi Jadi Kapuspen TNI
Ia juga mengklaim bahwa aksi tersebut dilakukan dalam kurun waktu tiga hari terakhir dan pihaknya siap bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
“Kami mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan pengiriman pasukan ke Papua, termasuk yang menyamar sebagai pendulang atau profesi lainnya,” tambahnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.