Prabowo saat itu menyampaikan keinginan Jokowi agar Indonesia dapat mengirimkan bantuan langsung ke Gaza.
Kemudian, permintaan tersebut ditindaklanjuti oleh Abdullah II dengan meminta Duta Besar Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush bertemu Prabowo di Kementerian Pertahanan, pada Kamis (21/3), dan menyampaikan undangan langsung bagi Indonesia dalam partisipasi operasi peluncuran bantuan kemanusiaan ke Gaza via udara.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Indonesia mengakui persahabatan abadi dengan Yordania karena kedua negara tetap berkomitmen untuk memupuk perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah, dan meningkatkan kerja sama bilateral untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama," ujar Prabowo dalam pertemuan tersebut.
Selanjutnya, kerja sama antara TNI AU dengan RJAF pun dijalankan untuk melakukan misi dropping bantuan ke Gaza via udara bersama.
Pengiriman bantuan tersebut berangkat dari Jakarta, Jumat 29 Maret 2024 yang diangkut lebih dulu ke Yordania, baru kemudian diterjunkan dari atas ketinggian dengan pesawat Super Hercules C-130.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Persahabatan Prabowo dan Abdullah II sudah terjalin lama, sejak Prabowo masih menimba ilmu di Fort Benning, salah satu lembaga pendidikan pasukan khusus militer terbaik di dunia, berlokasi di Amerika Serikat.
Indonesia menjadi salah satu negara yang tetap memperjuangkan kemerdekaan Palestina di seluruh forum Internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan tidak menjalin hubungan diplomatik apapun dengan Israel. Sebelumnya, pada Rabu 24 Januari 2024 Jokowi didampingi Prabowo menyerahkan secara simbolis pesawat Super Hercules C-130J-30 kepada TNI AU.
Pesawat ini merupakan yang keempat dari total lima unit yang dipesan oleh Indonesia untuk memperkuat armada angkut matra udara.