Kendati begitu, dia tidak menjelaskan rinci bagaimana mula dari kesalahpahaman tersebut terjadi. Nugaraha mengatakan, saat ini TNI-Polri tengah melakukan patroli bersama untuk mencegah terjadinya peristiwa bentrokan susulan.
"Masing-masing pimpinan sudah mengendalikan para anak buahnya dan melakukan mediasi antar pimpinan," ucap dia.
Baca Juga:
Kunker di Sorong, Kepala Staf Angkatan Darat Berikan Arahan Kepada Prajurit, PNS, dan Persit di Korem 181/PVT
Melansir Tempo, bentrokan tersebut dipicu dari terjadinya kesalahpahaman antara anggota Brimob dengan anggota Marinir TNI Angkatan Laut yang berjaga.
Saat itu, anggota Brimob yang tidak menggunakan pakaian dinas tengah mengantarkan anggota keluarganya naik ke dalam kapal.
Namun, saat meminta izin kembali untuk mengantarkan anggota keluarganya ke dalam kapal, anggota Marinir yang berjaga menegur anggota Brimob tersebut hingga terjadi kesalah pahaman.
Baca Juga:
Hut TNI Ke-79, Kodim 1802 Bagikan Sembako untuk Masyarakat
Anggota Brimob yang ditegur kemudian memukul anggota Marinir yang berjaga, hingga dibalas kembali pukulan oleh anggota Marinir tersebut.
Peristiwa baku pukul tersebut berlanjut manakala anggota Brimob menghubungi rekan seprofesinya untuk datang ke pelabuhan yang memicu bentrokan antar kedua institusi ini.
Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, tidak menyangkal informasi mengenai kronologi peristiwa tersebut.