Bertemu lagi, dia menanyakan soal itu-itu lagi.
Akhirnya, Buya Hamka menjawab, “Apa gunanya bertanya lagi! Kalau sudah bosan, lepaskan saja kerudung itu. Siapa yang berani melarang? Bukankah sekarang sudah zaman modern?"
Baca Juga:
Sandiaga Uno Katakan Kehadiran Film 'Buya Hamka' Banyak Sampaikan Pesan Nasionalisme
Nyonya itu lalu terdiam.
Buya Hamka tahu bahwa dia telah mulai ragu dan telah ditimpa pengaruh penyakit minder sebagai seorang Muslim.
“Kalau peyakit itu telah merata ke dalam rumah tangga kaum Muslimin yang selama ini masih ada bekas kebudayaan Islam, itulah pertanda rumah tangga kita akan ditimpa penyakit yang merana,” jelas Buya Hamka.
Baca Juga:
Gubernur Sumbar Ajak Masyarakat Daerah Nonton Film Buya Hamka
Buya Hamka merupakan seorang ulama Indonesia, mubaligh, pujangga, sejarawan dan politikus.
Buya Hamka juga seorang pembelajar yang otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat.
Buya Hamka lahir pada 17 Februari 1908 di Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, dan wafat di Jakarta pada 24 Juli 1981.