WahanaNews.co, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan partainya mulai intens berkomunikasi dengan Partai Demokrat usai hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) imbas duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024.
"Demokrat komunikasinya akan diintensifkan dalam hari-hari ke depan, hari-hari ini. Sudah mulai ada pembicaraan," kata Muzani usai menghadiri konsolidasi Partai Bulan Bintang (PBB) di Surabaya, Minggu (3/9/2023) melansir CNNIndonesia.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
Muzani menyebut Gerindra membuka pintu selebar-lebarnya kepada setiap orang, kelompok, organisasi, apalagi partai politik yang akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
"Bagi kami dukungan bagi siapapun, apakah itu ormas, tokoh, kiai, pondok, apalagi partai politik sesuatu yang berarti," ucapnya.
Ia pun berharap, KIM yang saat ini beranggotakan Gerindra, PKB, Golkar, PBB dan PAN segera mendapatkan kekuatan tambahan dengan bergabungnya partai lain.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
"Mudah-mudahan ada koalisi baru yang akan masuk," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai Partai Demokrat lebih berpotensi untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto usai menarik dukungan dari Anies Baswedan.
Partai Demokrat sesungguhnya memiliki dua pilihan setelah mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni bergabung dengan gerbong pengusung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.