Namun, Burhanuddin menilai potensi Demokrat merapat ke Ganjar lebih kecil mengingat riwayat hubungan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati Soekarnoputri.
"Kemungkinan Partai Demokrat memilih dari dua poros yang ada, apakah dari Prabowo atau Ganjar Pranowo. Yang terakhir ini tentu ada masalah lama, yakni hubungan Bu Mega dan Pak SBY yang relatif kurang harmonis," ujar Burhanuddin dalam wawancara CNN Indonesia TV, Sabtu (2/9).
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
"Jadi potensi Demokrat untuk bergabung memang lebih besar ke Pak Prabowo. Meski pun lagi-lagi kita perlu lebih sabar untuk menunggu pergerakan Partai Demokrat ke depan," lanjutnya.
Partai Demokrat resmi menarik dukungan terhadap Anies Baswedan karena AHY batal dijadikan cawapres. Demokrat juga menentang keputusan Anies dan Partai NasDem yang meminang Ketum PKB Muhaimin Iskandar untuk menjadi cawapres.
Sementara itu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi dideklarasikan sebagai bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Deklarasi ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9).
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.