WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, pihaknya tak satu visi misi dengan Anies Baswedan yang saat ini mengusung spirit perubahan.
Sebaliknya, Sandi memastikan, dia mendukung percepatan pembangunan sebagaimana yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Starlux Airlines Hadirkan Penerbangan Langsung Taipei-Jakarta
"Saya ingin menyampaikan bahwa yang saya usung itu adalah percepatan pembangunan, bukannya perubahan," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, mengutip Kompas.com, Kamis (1/6/2023).
Hal ini diungkapkan Sandiaga saat menjawab pertanyaan terkait potensi bersanding dengan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 apabila bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sandi mengatakan, dalam pertemuan dengan PKS beberapa waktu lalu, tak ada pembahasan mengenai peluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies.
Baca Juga:
Sandiaga Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
"Tidak ada pembahasan sampai di titik itu, karena itu domainnya pimpinan partai politik," ujar dia.
Lebih jauh, mantan politisi Gerindra ini menilai, Indonesia bakal kehilangan momentum bonus demografi untuk memajukan bangsa apabila mengubah arah pembangunan yang sudah dijalankan.
Kata Sandi, Indonesia hanya memiliki waktu 15 tahun untuk meningkatkan capaian pembangunan dan ekonomi guna menjadi negara maju.
"Kalau kita ubah lagi arah pembangunan kita, kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi ini akan terkikis, sehingga tidak ada potensi, tidak tercapai target Indonesia maju di tahun 2045," beber Sandiaga.
Meski begitu, Sandiaga menyatakan tetap ingin bekerja sama dengan PKS meskipun saat ini hubungannya kian dekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ia pun disebut masuk sebagai kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo yang diusung menjadi capres oleh PDI-P dan PPP.
Sementara, Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengungkapkan dalam waktu satu sampai dua hari ke depan ketua umum partai politik (parpol) KPP bakal bertemu.
Pertemuan itu bakal dilakukan untuk mengambil keputusan terkait penentuan cawapres Anies.
“Keluar (nama cawapres), akan ada keputusan,” tutur dia. [eta]