Dalam dokumen yang beredar, disebutkan bahwa lembaga antikorupsi Uni Eropa, The Group of States against Corruption (GRECO), sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi yang terkait dengan kontroversialnya pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar. Transaksi ini melibatkan perusahaan Ceko sebagai perantara.
Dalam dokumen tersebut, GRECO dilaporkan telah mengajukan permintaan tindakan kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Baca Juga:
Drajad Wibowo Bahas Rencana Pembentukan Kementerian Perumahan oleh TKN Prabowo-Gibran
Menurut dokumen tersebut, terdapat indikasi yang perlu diinvestigasi, yang berasal dari dokumen whistleblower dari Parlemen Eropa, menyebutkan bahwa sejumlah besar dolar AS dari transaksi pembelian pesawat tua tersebut mengalir kepada Prabowo selaku Menteri Pertahanan.
Investigasi ini, seperti yang dijelaskan dalam dokumen yang sama, difokuskan pada dugaan korupsi lainnya di Kementerian Pertahanan, termasuk penunjukan lelang dan keterlibatan perusahaan cangkang yang diakui terkait dengan individu yang memiliki hubungan langsung dengan Prabowo.
Dokumen itu juga menyinggung bahwa Prabowo merupakan kandidat yang sedang membutuhkan dukungan dana untuk berkampanye dalam Pilpres 2024 dan kemungkinan pilpres berlangsung dua putaran.
Baca Juga:
TKN Tantang Partai Banteng Tarik Semua Menterinya
Dokumen itu menyampaikan, jika menang pilpres, Prabowo akan memastikan kesepakatan soal pesawat tempur Qatar ini sebagai quid pro quo atau semacam tukar guling.
"Hal ini berpotensi menjadi krisis dan memalukan sehingga berdampak terhadap kepentingan kita," tulis dokumen itu.
Ketua TKN klaim hubungi banyak pihak