WahanaNews.co | Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan Plt Ketua Umum Muhammad Mardiono memiliki hubungan baik dengan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, itu bisa dibuktikan dari kepercayaan Jokowi memberikan jabatan Mardiono sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca Juga:
Mahkamah Agung Kabulkan Gugatan Abdul Faris Umlati, ARUS Terus Melaju
"Tentu ada hubungan baik dengan Pak Jokowi. Itu tidak bisa dipungkiri," kata Arsul dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV, Senin (5/9).
Selain itu, Arsul juga yakin sosok Mardiono bisa diterima oleh lingkaran pemerintahan. Arsul menganggap Mardiono pun mampu berada di lingkungan level ketua-ketua umum partai politik.
"Sosok yang kami ajukan ini sosok yang tentu bisa diterima oleh lingkaran kekuasaan maupun para pimpinan parpol yang lain dalam konteks pergaulan," kata dia.
Baca Juga:
Debat Terakhir Pilgub Sultra 2024 Fokus pada Isu Lingkungan
Meski demikian, Arsul menampik ada keterlibatan Jokowi dalam penunjukan Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.
"Jangan membayangkan bahwa Pak Jokowi ikut campur dalam urusan ini. Beliau merupakan presiden yang bisa menjaga mana yang merupakan wilayah hak-hak otonomi parpol dan mana yang merupakan katakanlah wilayah otoritasnya presiden," kata Arsul.
Sementara itu, Suharso Monoarfa meminta semua pihak untuk tidak membawa-bawa nama Presiden Jokowi dalam polemik kepengurusan PPP.
Dia menegaskan bahwa persoalan yang ada saat ini murni masalah internal PPP.
"Jangan bawa-bawa nama presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga-lembaga negara. Saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga-lembaga negara," ujar Suharso di hadapan kader dalam acara Bimtek di Hotel Redtop, Selasa (6/9).
Presiden Jokowi juga sudah angkat suara. Dia mengatakan polemik kepengurusan PPP adalah masalah internal.
"Kan itu urusan internal PPP. Biar dirampungkan di wilayahnya PPP," kata Jokowi saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (5/9). [qnt]