WahanaNews.co | Gelombang tinggi yang bisa mencapai 6 meter berpotensi terjadi di beberapa perairan Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) minta pelaku pelayaran dan warga di wilayah pesisir tetap waspada.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, gelombang tinggi berpotensi terjadi pada 18-20 Januari 2023 seiring pola angin di wilayah Indonesia. P
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Eko Prasetyo di Jakarta, melansir dari Antara, Kamis (19/1/2023).
Di wilayah Indonesia bagian selatan, lanjut dia, dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Arafuru dan perairan Yos Sudarso," paparnya.
Kondisi itu, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep.Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan P. Sumba, Selat Alas dan Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan P. Sawu-P. Rotte, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan NTT.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Laut Natuna, perairan timur Bintan, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan Bitung-Kep. Sitaro, Laut Maluku, perairan utara dan timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat-Jayapura, perairan P. Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Jayapura, Laut Arafuru bagian barat dan timur Kep. Aru, perairan Yos Sudarso, perairan Kep. Sermata-Tanimbar, perairan Kep. Kai-Aru.
Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, perairan P. Enggano, Samudra Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan P. Jawa-Bali-Lombok-P. Sumbawa, Selat Bali dan Lombok bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTB, perairan Kep. Anambas-Natuna, Laut Arafuru bagian timur-selatan Merauke.
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Eko Prasetyo. [eta]