Menurut Rocky Gerung, sosok yang bisa menjadi perisai hukum Jokowi adalah Yusril. Cara lain agarJokowi mendarat mulus di penghujung kepemimpinannya dengan mengubah Presidential Threshold menjadi nol persen.
“Seharusnya Pak Jokowi ajak Prof Yusril jadi calon presiden atau cawapres, karena Prof Yusril yang bisa menyelamatkan Pak Jokowi. Sebab gak ada orang lain yang tahu, Prof Yusril yang hanya bisa jadi tameng Presiden Jokowi dan yang paham seluk-beluk penyelamatan,” kelakar Rocky.
Baca Juga:
Murka di Hadapan Rocky Gerung, Inilah Profil Silfester Matutina
Pada sisi lain, pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, juga mengakui keahlian Yusril dalam hal Presiden Soeharto. Ia menceritakan bahwa Yusril adalah orang yang merumuskan teks pidato ketika Soeharto meninggalkan jabatannya.
Dalam pidato tersebut, Soeharto menggunakan istilah "berhenti" daripada "mengundurkan diri" sebagai Presiden. Dalam konteks hukum, perbedaan antara kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.
Bivitri mengungkapkan bahwa pilihan kata-kata ini oleh Yusril menunjukkan kecerdasannya dalam menjaga reputasi Soeharto pada saat itu.
Baca Juga:
Viral Debat Panas Rocky Gerung Vs Silfester Matutina di Layar Kaca
“Pidato Soeharto itu bukan mengundurkan diri, tetapi berhenti. Itu yang bikinin Pak Yusril. Kalau mundur, artinya sudah tidak sanggup. Berhenti ya berhenti, karena tidak mendapatkan lagi mandat rakyat,” kata Bivitri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.