Setelah melalui pergumulan cukup panjang, akhirnya Tuhan membuka jalan dengan menghadirkan beberapa anggota jemaat yang memiliki kerinduan yang sama. Mereka yakin, saat itulah waktu yang tepat untuk bergerak sesuai dengan rencana Tuhan.
Mereka adalah Pnt. (Em.) R.M. Sagala (GKPI Sejahtera Pulomas), Pnt. Syarif Oppusunggu (GKPI Jemaat Khusus Rawamangun), Bpk. Aris Simamora (HKBP Cipayung), Pnt. Karto Manalu (GKPI Jatinegara), serta Bpk. Maruahal Turnip (GKPI Sejahtera Pulomas).
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Sabu 6 Kg di Dalam Boneka di Jaktim
Tim awal ini kemudian diperkuat oleh para penatua, penasihat, dan anggota jemaat Lingkungan IX dan XII GKPI Jemaat Khusus Rawamangun, antara lain: Pnt. Mestan Simarmata, Pnt. Mannauli Sibuea br. Hasibuan, Bpk. Saut Hutagalung, Ny. Hutapea br. Sinulingga, Bpk. Dharma M. Hutauruk, Bpk. Kuasa Sagala, dan Bpk. L.M. Sirait.
Kehadiran mereka semakin meningkatkan semangat dan memperkuat tekad untuk mewujudkan pendirian pos kebaktian GKPI di Cipayung, Jakarta Timur.
Sebagaimana hasil pembicaraan antara Pnt. (Em.) RM Sagala dan Pnt. Karto Manalu untuk menggunakan SMK Budi Murni 4 sebagai tempat peribadahan atau pos kebaktian, maka pada tanggal 9 Desember 2015, bertepatan dengan pelaksanaan Pilkada serentak di Indonesia, dilakukanlah peninjauan lokasi ke SMK Budi Murni 4 (tempat ibadah sekarang ini) untuk melihat tempat yang memungkinkan dipinjam kepada Yayasan Budi Murni untuk kegiatan ibadah. Pilihannya: Aula Yayasan atau ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Murni 4.
Baca Juga:
Warga Cilangkap: Proyek Sudin SDA yang Amburadul Tapi PPSU dan Satgas SDA Jadi Korban
Yang hadir ketika itu ada 10 orang. Mereka kemudian membentuk Panitia Persiapan Pos Kebaktian GKPI Cipayung, yaitu: Pnt. (Em) R.M. Sagala (Ketua), Pnt. Syarif Oppusunggu (Sekretaris), Bpk. Aris Simamora (Bendahara), Pnt. Mestan Simarmata (Pelayanan Rohani), Pnt. Mannauli Sibuea br. Hasibuan (Pelayanan Rohani), Pnt. Karto Manalu (Sosialisasi), Pnt. N. Sinaga (Sosialisasi), Bpk. Maruahal Turnip (Perlengkapan), dan Bpk. Saut P. Hutagalung (Penasihat).
Ketika itu hadir juga Ny. R.M. Sagala br. Situmorang yang selalu mendampingi Bpk. Sagala pada setiap kegiatan terkait rencana pendirian pos kebaktian tersebut.
Akhirnya, hanya karena kasih dan kebaikan Tuhan semata, melalui kehadiran dan dukungan orang-orang terkasih, maka kerinduan hati untuk mendirikan GKPI di sekitar Cipayung pun dapat terwujud. Tentu saja ini tidak terlepas dari dukungan besar Ketua Yayasan Budi Murni, Bpk. Budi Sinambela, yang karena kasih Tuhan, telah bermurah hati meminjamkan gratis beberapa kelas di SMK Budi Murni milik Yayasan untuk digunakan sebagai tempat peribadahan atau sebagai Pos Kebaktian (Poskeb) GKPI Cipayung.