Berdasarkan Teknik GC-MS, minyak
atsiri andaliman menghasilkan 11 komponen, dengan 5 komponen utama adalah
alfapinen, limonen, geraniol, sitronelal, dan geranil asetat.
Sedangkan dengan teknik kromatografi
gas, senyawa yang berhasil diidentifikasi sebanyak 7 komponen, yaitu geranil
asetat, sitronelal, geraniol, geranial, mirsen, linalool, dan limonen.
Baca Juga:
Arnod Sihite Dilantik Ketua Umum PTSBS Periode 2024-2029: Ini Daftar Lengkap Pengurusnya
Senyawa-senyawa
terpen, seperti geraniol, linalool, dan limonen, yang
banyak ditemukan dalam minyak atsiri andaliman, diketahui bersifat antioksidan.
Senyawa ini mampu mencegah kerusakan
oksidatif pada pangan, yang artinya dapat berfungsi sebagai pengawet pangan
alami.
Andaliman telah lama digunakan
masyarakat tradisional Sumatera Utara sebagai bumbu masakan khas
Batak.
Baca Juga:
Arnod Sihite Resmi Pimpin Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia, Fokus Lestarikan Budaya Batak pada Generasi Muda
Dengan rempah tersebut, masakan berbahan
daging dan ikan mampu bertahan beberapa hari tanpa menimbulkan bau.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan
rempah-rempah sebagai pengawet alami tidak menimbulkan efek negatif pada
kesehatan manusia.
Meski telah menjadi bagian tradisi
kuliner Batak Toba, andaliman termasuk rempah yang masih sulit dibudidayakan.