Dorongan untuk semakin eksis ini pun disambut
positif oleh para raksasa media digital.
Perusahaan-perusahaan social media
menyediakan fitur story yang memungkinkan penggunanya untuk menjadi
"aktor" tayangan reality show mereka masing-masing.
Baca Juga:
15 Tahun Beroperasi Diam-diam, Grup Gay di Tuban Dibongkar Polisi
Dan kita pun dibuat tidak heran ketika sedang
makan di restoran dan menemui orang di samping kita berbicara kepada ponselnya
sambil sesekali mengarahkan kamera ponselnya ke makanan yang sudah tersaji
cantik.
Membanjirnya konten ini pun menimbulkan tsunami
informasi.
Dampaknya setiap orang pun berebut perhatian,
karena perhatian pun semakin mahal seiring membludaknya informasi tersebut.
Baca Juga:
Jastip Tipu Ratusan Orang, Wamenkomdigi Ancam Tindak Tegas Akun Penipu
Postingan social media bukan sekadar
ekspresi hati tapi juga upaya untuk meninggalkan impresi yang baik di
lingkungan kita.
Kini media bukan lagi jadi monopoli aktor,
aktris dan selebritis.
TKI asal Brebes yang bekerja di Korea,
pengacara kondang nan flamboyan, pilot muda yang ganteng, hingga dokter pun
tidak mau kalah berebut "perhatian" dengan berbagai cara.