"Walaupun
demikian, Residen Kediri menyatakan, kalau sampai terjadi pengeramatan atas
makam Bung Karno, tindakan-tindakan pencegahan dapat diatur oleh Kompkamtib
mengenai cara-cara orang yang akan berziarah ke makam."
Sumarkotjo menulis kalimatnya sangat hati-hati
saat itu.
Baca Juga:
Peringati Bulan Bung Karno, Kader PDI-Perjuangan Jalan Sehat Bareng Tri Adhianto & Ono Surono
Kopkamtib, Komando Operasi Pemulihan Keamanan
dan Ketertiban, adalah lembaga "penggebug" lawan-lawan rezim Soeharto di masa
pemerintahanya.
Dalam kesimpulan artikel berjudul Bung Karno Tutup Usia,Soemarkotjo
membuat kalimat cukup menarik.
"Pelarangan
dan penekanan begitu saja setiap tendensi untuk mengkultuskan Bung Karno, apa
pun argumentasi berdasarkan fakta-fakta yang kuat, di kemudian hari bisa
mengakibatkan terjadinya arus balik yang justru merugikan perkembangan negara
ini."
Baca Juga:
Bupati Karo Tinjau Proyek Pelebaran Jalan, Usulkan Pemugaran Akses ke Rumah Pengasingan Bung Karno
Dalam buku berjudul Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya - Otobiografi seperti
dipaparkan kepada G Dwipayana dan Ramadhan KH yang diterbitkan pada 1989,
Soeharto, Presiden RI 1967-1998, juga bicara soal wafatnya Bung Karno.
Di bawah sub judul Bung Karno Wafat(halaman 244-249), Soeharto antara lain
mengatakan, "Sejak awal 1968, Bung Karno
berada dalam karantina politik....."
"Benar,
semasa itu Bung Karno diminta keterangan untuk keperluan Kopkamtib. Tetapi
setelah saya ketahui bahwa sakitnya cukup serius, saya perintahkan untuk
berhenti dengan pemeriksaan itu," demikian pengakuan Soeharto.