Secara mendasar, studi dan percobaan
tersebut dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan mengenai kepatuhan manusia
secara mutlak terhadap manusia lainnya.
Dilansir dalam Behavioral Scientist, eksperimen tersebut dilakukan pada 1961 oleh
Profesor Stanley Migram.
Baca Juga:
Operasi Seroja Timtim: Komandan Pasukan Gugur di Pelukan Prabowo
Eksperimen ini didasarkan pada
eksperimen sama yang sebelumnya dilakukan oleh Adolf Eichmann, seorang Nazi
yang juga melakukan eksperimen kepatuhan terhadap para tahanan di
penjara-penjara Nazi.
Ya, pada era Perang Dunia, Nazi memang
kerap melakukan eksperimen kontroversial terhadap para tahanannya.
Penelitian tersebut melibatkan
pemberian kejutan listrik terhadap semua pesertanya, seolah berada dalam
kondisi penyiksaan.
Baca Juga:
Saat Teroris Noordin M Top Tewas di Solo
Hasilnya, pada kejutan listrik sebesar
300 volt, mayoritas peserta akan meminta studi dihentikan.
Namun, untuk tegangan listrik yang
lebih tinggi, mayoritas peserta menjadi diam dan tidak menuruti perintah dari
orang lain.
Meskipun sangat kontroversial, hasil
dari studi ini menyimpulkan bahwa manusia tidak akan patuh pada orang lain
meskipun berada dalam penyiksaan tertinggi.