WahanaNews.co | Jombang dihebohkan gegara siswa satu kelas di SMA Negeri 3 dihukum push up dan squat jump ratusan kali oleh oknum guru.
Akibatnya dua siswa kelelahan, kram dan kritis hingga harus dirawat di rumah sakit (RS).
Baca Juga:
Bus Wisata Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Malang Alami Kecelakaan Tragis
Kasus oknum guru berinisial Y yang menghukum para siswanya hingga harus dilarikan ke rumah sakit di Jombang, Jawa timur berbuntut panjang.
Dua orang tua siswa yang dilarikan ke rumah sakit mendatangi sekolah dan mendesak guru yang memberikan hukuman fisik diberi sanksi tegas.
Orang tua siswa juga menyayangkan sikap sekolah yang berupaya memberikan amplop berisi uang kepada mereka agar menganggap masalah ini selesai. Hukuman push up dan squat jump itu direkam dan viral di media sosial.
Baca Juga:
Sebar Foto Bawa Sajam, Anggota Gengster Tangkis Balik di Jombang Dibekuk
Hingga akhirnya dua siswa mengalami kritis usai dihukum gurunya. Setelah sempat dirawat di RS, kedua siswa kondisinya mulai membaik. Tak terima dengan kejadian yang alami putra putrinya, Alik Yuniati (38) dan Sri Widari (50) orang tua kedua korban mendatangi SMA Negeri 3 Jombang, belum lama ini.
Keduanya mengaku tidak terima dengan perlakuan oknum guru berisial Y hingga mengakibatkan kedua putra putri mereka dilarikan ke rumah sakit.
Apalagi perlakuan seperti ini sudah sering dilakukan oknum guru Y dan sudah membuat para siswa maupun orang tua resah.
Menurut Alik Yuniati dan Sri Widari, dulu juga ada siswa yang sampai pingsan gara-gara dihukum fisik oleh oknum guru Y.
Keduanya juga memprotes sikap kepala sekolah yang cenderung menutup-nutupi masalah ini dengan memaksa kedua korban agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya kepada wartawan.
Akibatnya anak mereka mendapat penilaian buruk dari netizen karena disebut membolos atau menerobos pulang sebelum waktunya.
Padahal yang sebenarnya terjadi adalah kelas dalam kondisi tidak ada pelajaran dan kelas-kelas lainnya siswanya sudah banyak yang pulang.
"Ketika korban dan teman-teman sekelasnya hendak ikut pulang dipergoki oleh oknum guru Y, dan satu kelas dihukum push up dan squat jump hingga ratusan kali," ujarnya.
Akibat peristiwa ini, kedua korban mengalami kram berat sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Orang tua korban juga menyayangkan sikap sekolah yang mempresure korban maupun siswa lainnya agar menutup-nutupi masalah ini.
Tak hanya itu saja, mereka juga menyayangkan sikap sekolah yang justru mengirim amplop berisi uang agar korban dan orang tuanya menganggap masalah ini selesai.
Kedua orang tua siswa ini mendesak agar oknum guru Y diberi sanksi berat atau dimutasi ke sekolah lain.
Jika tuntutan tidak dipenuhui, mereka mengancam akan membawa ratusan wali murid lain yang anaknya juga pernah menjadi korban dari ulah oknum guru Y.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Jombang saat akan dikonfirmasi terkait hal kasus ini menolak memberi penjelasan. [Tio]