Setelah keberhasilan itu, ruang penyelamat
McCann beroperasi di beberapa angkatan laut, termasuk Angkatan Laut AS dan
Angkatan Laut Turki.
Dan, sejak saat itu, pemikiran untuk
mengembangkan wahan penyelamatan kapal selam berkembang lebih jauh.
Baca Juga:
Puing dan Sisa Tubuh Penumpang Kapal Titan Akhirnya Ditemukan!
Pada 1960-an, ide mengembangkan wahan
penyelamat kapal selam meningkat setelah hilangnya dua kapal selam bertenaga
nuklir AS, USS Thresher dan USS Scorpion.
Setelah mempertimbangkan berbagai opsi,
Angkatan Laut AS mengembangkan Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV).
DSRV merupakan kapal selam mini berawak yang
bisa dipasangkan ke palka kapal selam yang mampu menampung 24 orang sekaligus
dan dioperasikan selama 1970-an.
Baca Juga:
Bawa 55 Pelaut, Kapal Selam Nuklir China Dilaporkan Terperangkap di Dasar Samudera
Angkatan laut lainnya mengikuti jejak Angkatan
Laut AS dan mengembangkan kemampuan wahana penyelamatan kapal selam mereka
sendiri.
Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengembangkan Submarine
Rescue Vehicle (SRV) diberi nama LR5 yang mirip dengan DSRV dalam berbagai
aspek.
LR5 adalah bagian dari Dinas Penyelamatan Kapal
Selam Inggris yang juga mencakup Submarine Parachute Assistance Group
(SPAG) dan Scorpio Remote Operated Vehicle (ROV).