Setelah kejadian itu, Monin hampir menjalani kehidupan yang tertutup, pulang kerja dan bersembunyi di kamarnya, tidak berani berkomunikasi dengan orang-orang karena dia takut mereka akan melihat hal-hal buruknya.
Sampai hari Monin bertemu Phong, ketua kelas saat SMU, dia pulang setelah belajar di luar negeri untuk bertemu teman-temannya.
Baca Juga:
MK Tegaskan Pengambilan Paksa Anak oleh Orang Tua Kandung dapat Dipidana
Hari itu, Monin berencana untuk bersembunyi, tetapi sahabat Monin terus memohon.
Setelah mengurung diri cukup lama, sekarang berinteraksi dengan teman-teman, Monin merasa sangat lega.
Saat itu pula, Phong mengaku pada Monin, mengatakan bahwa dia telah memperhatikan Monin sejak SMU.
Baca Juga:
Gegara Judi Slot, Ratusan Warga Kabupaten Bojonegoro Jadi Janda
Tetapi dia pikir Monin terlalu serius, jadi dia tidak berani, sekarang keduanya sudah dewasa dan memiliki pekerjaan yang stabil, jadi bisa bicara dengan Monin.
Sejak perkenalan itu, mereka dekat dan Phong menyatakan cintanya kepada Monin.
Monin menolak, dengan alasan dia sedang menunggu kekasih di luar negeri, jadi Monin tidak bisa membuka hatinya kepada siapa pun.