Di usia delapan, sembilan tahun, Hermanto telah diajak oleh
sang ayah untuk membantu menjaga toko catnya. Dari sana lah ia belajar tentang
product knowledge.
"Di usia, delapan, sembilan, sepuluh itu papa mulai
ngajak saya ke toko catnya. Jadi saya disuruh melayani di toko-toko cat itu
melayani pembeli, mulai dari satu ons dua ons. Terus dari sana saya tau, kalau
papa saya ini merk tertentu itu jadi agen tunggal," ungkap Hermanto.
Baca Juga:
Dulu Anak OB, Kini Miliki Aset Triliunan Rupiah
"Kalau agen tunggal itu keuntungannya jauh lebih besar.
Dari sana saya jadi belajar product knowledge, produk yang keuntungannya besar
itu apa keunggulannya dibanding dengan brand-brand yang sudah laku. Ternyata
keunggulannya banyak, mulai dari harganya lebih murah, lebih kental, lebih
cepat kering, lebih kilap," lanjutnya.
"Dari pengetahuan itu, kalau ada pembeli brand yang
sudah terkenal saya switch ke brand yang papa jadi agen tunggal. Hampir
sembilan puluh persen menurut," pungkasnya.
Baca Juga:
5 Tantangan yang Harus Ditaklukkan untuk Jadi Pengusaha Sukses
Pernah Jaga Apotek
Tak hanya menjaga toko cat, Hermanto juga diberi kepercayaan
oleh sang ayah untuk mengurus apotek yang dimiliki keluarganya di usia empat
belas tahun.
"Di usia empat belas tahun, saya dipanggil oleh papa
saya, ditanya di sebelah rumah ini ada apotek mau dijual. Kalau enggak dibeli,
sayang, karena ini persis di sebelah rumah. Tapi kalau dibeli, siapa yang jaga.
Tanya nya ke saya," ujar Hermanto menceritakan.