Selain itu, fosil ini juga
memiliki wajah yang sangat lebar, mata yang dalam dan berukuran besar, gigi
besar dan ukuran otak yang mirip dengan manusia modern.
Tengkorak yang ditemukan ini
diperkirakan milik seorang pria berusia 50 tahun.
Baca Juga:
Ilmuwan China Ciptakan Padi Bernutrisi Unik untuk Jaga Kesehatan Jantung
Temuan ini ditulis dalam tiga
laporan yang diterbitkan oleh jurnal The
Innovation, pekan lalu (25/6/2021).
"Tengkorak Harbin adalah
temuan fosil paling penting dalam 50 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan peran
penting Asia Timur dan China dalam sejarah umat manusia," jelas Chris
Stringer, peneliti utama asal mula manusia di Museum London, sekaligus penulis
pendamping untuk penelitian ini.
"Berdasarkan analisis
kami, kelompok Harbin lebih terkait erat dengan H. sapiens ketimbang
Neanderthal," jelas Stringer.
Baca Juga:
DeepSeek Guncang Industri AI, ChatGPT Terpaksa Ubah Strategi
"Jika ini dianggap
sebagai spesies yang berbeda, maka ini adalah spesies saudara kita [yang paling
dekat hubungannya]," lanjutnya, seperti dikutip SCMP.
Tim berencana untuk melihat
apakah mungkin untuk mengekstrak protein kuno atau DNA dari tengkorak, yang
termasuk satu gigi, dan akan memulai studi yang lebih rinci tentang interior
tengkorak, melihat sinus dan bentuk telinga dan otak, menggunakan CT scan.
Temuan ini makin menjadi
bukti bahwa Homo Sapiens yang saat
ini merajai Bumi pernah hidup bersama dengan manusia purba lain.