Dari
acara itu, di tanggal yang sama, lahirlah organisasi profesi kewartawanan yang
diwadahi dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Mr
Soemanang adalah ketua pertamanya.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Pada
peringatan satu dasawarsa PWI, 9 Februari 1956, muncul suatu gagasan untuk
mendirikan Yayasan Museum Pers Indonesia.
Ide
tersebut dicetuskan oleh tokoh-tokoh pers, seperti Rosihan Anwar, BM Diah, dan
Soeraedi Tahsin.
Yayasan
tersebut akhirnya terwujud pada 22 Mei 1956. Waktu itu, buku dan majalah milik Soedarjo Tjokrosisworo
dijadikan koleksi awal.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Sebelum
menjadi namanya yang sekarang, pada 1970 sewaktu kongres di Palembang, sempat
tercetus ide untuk mendirikan Museum Pers Nasional.
Hal
tersebut disambut oleh Menteri Penerangan Budiarjo.
Dalam
peringatan seperempat abad PWI, 9 Februari 1971, Budiarjo menyatakan pendirian
Museum Pers Nasional di Surakarta.